Pendidikan

Perpustakaan diminta jangkau yang sekolah dan tak sekolah

hd
Perpustakaan diminta jangkau yang sekolah dan tak sekolah
Foto Kemenko PMK.

Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. 

 

(Baca Juga : Perpustakaan miliki peran penting dalam kehidupan masyarakat)

Berdasarkan definisi UU 43/2007 tentang Perpustakaan tersebut, perpustakaan merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan koleksi buku-buku. Yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai sumber pembelajaran dan memperoleh ilmu pengetahuan.

 

Karena itu, dikutip dari kemenkopmk.go.id, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, keberadaan perpustakaan harus dapat menjangkau dan dijangkau oleh seluruh masyarakat semesta tanpa terkecuali.

 

"Sehingga baik mereka yang sedang bersekolah tidak bersekolah, yang bekerja, itu betul-betul memanfaatkan perpustakaan yang tersedia untuk kepentingan yang lebih produktif," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022, di Hotel Bidakara Jakarta, pada Selasa (29/3).

 

Untuk dapat menjangkau masyarakat, Menko Muhadjir mengatakan, perpustakaan harus bisa beradaptasi dan membangun ekosistem digital. Terutama untuk Perpustakaan Nasional, kata Menko PMK menjadi sangat penting untuk mendorong peralihan menuju digitalisasi. 

 

"Sebetulnya ini bukan suatu pilihan, tapi suatu keharusan untuk perpustakaan kita menuju ekosistem digital. Dan Perpustakaan Nasional itu adalah menjadi induk atau pusat dari jaringan perpustakaan seluruh Indonesia. Baik yang ada di sekolah, pemrintah daerah, dan yang ada di komunitas," tutur Menko PMK. 

 

Lebih lanjut, Menko Muhadjir mengatakan, selain perubahan menuju digitalisasi, indikator keberhasilan perpustakaan dalam menjangkau masyarakat juga harus diubah.  Menurut dia, perpustakaan tidak diukur dari seberapa banyak pengunjung yang datang, banyaknya koleksi, peminjaman buku, atau akes terhadap sumber bacaan. 

 

"Tetapi yang lebih penting setelah dia itu datang ke perpustakaan apa produk hasil output dari yang bersangkutan. Jangan sampai hanya sekedar baca setelah itu tidak ada hasil yang bisa diukur," ujar nya. Perpustakaan Nasional adalah termasuk lembaga di bawah koordinasi Menko PMK. 

 

Selain itu, menurut mantan Mendikbud itu, perpustakaan juga harus bisa memperluas jangkauan masyarakat hingga tingkat terkecil. Tidak hanya ditingkat Kelurahan atau Desa, tetapi menurutnya perpustakaan harus bisa menjangkau sampai tingkat RT/RW.

 

"Kalau bisa bukan lagi mereka yang datang ke perpustakaan, tetapi perpustakaanlah yang mendatangi mereka yang membutuhkan. Karena itu perpustakaan mobil ini juga menjadi tujuan dari kita. Saya kira di Perpusnas juga sudah ada paket perpustakaan bergerak," tandasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Kepala Perpustakaan Nasional M. Syarif Bando menyampaikan, Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2022 yang mengangkat tema "Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional" merupakan perwujudan dari arahan Presiden bahwa transformasi harus dipercepat.

 

"Ini juga merupakan strategi untuk mempercepat terjangkaunya masyarakat di luar dari informasi-informasi dari koleksi yang kita sediakan, dan ini lebih mempermudah karena mensiasati keterbatasan karya cetak," tuturnya.