Ekonomi & Bisnis

Kunci bagi UMKM menembus pasar global

yd
Kunci bagi UMKM menembus pasar global

Hai Kalteng - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi menyampaikan 4 kunci mendorong UMKM untuk selalu belajar agar menembus pasar global.

"Pertama, UMKM perlu fokus pada pemenuhan aspek kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produksi, memperhatikan keunggulan produk, dan mempersiapkan produk yang diminati oleh pasar, baik domestik maupun internasional," katanya dilansir dari bi.go.id.

(Baca Juga : KKP atur strategi pemanfaatan Kakap dan Kerapu)

Kedua, memperkuat kelembagaan dan manajemen usaha. Ketiga, meningkatkan mindset dan kompetensi digital, serta keempat, mempelajari prosedur ekspor, dapat dimulai dengan onboarding pada platform e-commerce maupun bekerjasama dengan aggregator.

Demikian mengemuka dalam kegiatan Dialog Kebijakan UMKM Ekspor sebagai rangkaian dari kegiatan Puncak Karya Kreatif Indonesia tahun 2021 beberapa waktu lalu secara virtual.

Lebih lanjut Rosmaya Hadi menambahkan UMKM Indonesia memiliki peluang yang besar untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional dan Global Value Chain (GVC). Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, porsi UMKM RI mencapai 99,9% terhadap total jumlah usaha, menyerap 97,05% tenaga kerja Indonesia, dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 61%. Untuk itu, BI senantiasa mendorong pengembangan “New UMKM" sebagai kekuatan perekonomian nasional melalui program-program yang dilakukan secara end-to-end, digital, dan berorientasi ekspor.

Dalam kesempatan yang sama, Reni Yanita, Plt Dirjen Industri Kreatif Kecil dan Menengah (IKMA) Kementerian Perindustrian, menyampaikan perlunya meningkatkan daya saing IKM untuk dapat menembus pasar global.

Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perindustrian untuk mendorong IKM menembus pasar ekspor, antara lain melalui program E-Smart IKM, dukungan teknologi melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan, pengembangan desain kemasan, melakukan pembinaan/bimbingan teknis untuk mendorong IKM memahami prosedur melakukan ekspor, berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya, bekerjasama dengan lembaga pembiayaan dan aggregator, serta secara aktif melakukan promosi perdagangan pada pameran-pameran berskala internasional.

Foto/Sumber: Bank Indonesia